Piala Dunia 2018 Atribut Penjualannya Tak Menguntungkan Pedagang Indonesia. Penjual di Piala Dunia 2018 atribut ternyata kurang laku di pasaran Indonesia. Salah satu pedagang atribut Piala Dunia edisi tersebut di Kendari, Indonesia mengaku peminatnya sangat kurang.
Peminat atribut Piala Dunia 2018 terbilang biasa saja. Padahal kemeriahan edisi tersebut di Rusia sangat terasa.
Paling laris di pasaran adalah dari kalangan anak-anak berupa kostum baju dan celana. Sedangkan orang dewasa sangat jarang yang membelinya.
Salah satu faktor kenapa pembelinya sangat jarang kemungkinan pertandingan yang berlangsung pasca lebaran. Belum lagi kondisi masih dalam nuansa Pilkada.
Itulah yang membuat pembeli tidak ingin membeli atribut Piala Dunia. Penjualan per harinya terbilang hanya belasan lembar dan itupun yang membeli adalah jenis atribut dengan kualitas biasa.
Terlebih untuk atribut yang sifatnya orisinil pembelinya jauh lebih sedikit. Berbeda dengan atribut biasa yang jumlah pembelinya lebih laris.
Harga produk orisinil memang lebih mahal. Pembelinya juga hanya dari kalangan tertentu saja. Itulah kenapa para pedagang atau penjual lebih banyak menawarkan atribut kualitas biasa.
Padahal pada edisi sebelum 2018 penjualan atribut sering menghasilkan untung jutaan. Siapa sangka pada edisi 2018 untunya hanya di angka ratusan ribu.
Perbedaan ini membuat penjual ada yang membandingkan euforia Piala Dunia 2014 Brasil dengan Piala Dunia edisi 2018.
“Berbeda dengan momentum Piala Dunia di Brasil untuk meraup untung dari penjualan kaus kostum tim (jersey) kesebelasan yang berlaga cukup banyak dan pembelinya tergolong melebihi dari kuata yang diinginkan,”ungkap Adi salah satu pengusaha konveksi.
Piala Dunia 2018 Atribut Kurang Laku
Banyak faktor yang membuat kostum kurang laku termasuk juga semua atribut Piala Dunia. Faktor utama adalah kondisi kemampuan pembeli.
Meskipun cinta dan menjadi fan fanatik sebuah tim jika tidak memiliki dana cukup untuk membeli atribut maka sama saja.
Itulah sebabnya pada Piala Dunia sangat penting untuk para penjual atribut di Indonesia memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat sekitar.
Belajar dari momen Piala Dunia FIFA 2018 atribut kurang laku karena masyarakat sedang menghadapi momen yang butuh mengeluarkan banyak biaya.
Dengan suguhan bonus welcome 150% slot, maka wajar apabila situs Ekingsindo menjadi favorit banyak orang. Mungkin termasuk kalian?
Baca Juga : Piala Dunia 1974 Jerman Bersaing Antara Barat dan Timur
Leave a Reply