PIALA DUNIA

Piala Dunia Perlakuan Pekerja Migran dari Atasan Penuh Tekanan Hingga Memakan Korban

piala dunia perlakuan pekerja - Ekings

Piala Dunia Perlakuan Pekerja Migran dari Atasan Penuh Tekanan Hingga Memakan Korban. Pada Piala Dunia perlakuan pekerja dari atasan yang kurang baik sempat jadi isu yang mengejutkan. Bahkan para pekerja banyak yang sampai meninggal dunia karena perlakuan tersebut.

Dari awal terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah, memang sudah banyak isu penuh kontroversi. Salah satunya Qatar menyuap FIFA untuk dapatkan posisi sebagai tuan rumah.

Pembangunan stadion di Qatar membutuhkan tenaga kerja puluhan ribu. Total pembangunannya ada tujuh stadion, satu bandara baru dan beberapa ruas jalan baru.

Tidak kurang dari 30.000 pekerja migran ikut terlibat dalam proyek ini dan Qatar mendapat kecaman pada pembangunan proyek ini dari HAM, Amnesty Internasional.

Dugaan kuatnya Qatar melakukan pekerjaan secara paksa dan mereka mendapat akomodasi yang buruk. Untuk perekrutan karyawannya juga membutuhkan biaya tinggi.

Sedangkan gajinya mendapat penahanan begitu juga dengan paspor. Sejak tahun 2017 pemerintah Qatar menerapkan sejumlah kebijakan untuk melindungi buruh migran supaya tidak bekerja dalam kondisi cuaca ekstrim.

Begitu juga dengan peraturan jam kerja dan juga peningkatan kualitas akomodasi. Sayangnya HAM pada 2021 melaporkan jika pekerja migran menjadi korban praktik ilegal pemangkasan gaji.

Bahkan ada yang tidak menerima gaji berbulan-bulan dengan waktu jam kerja yang panjang. Tekanan tersebut yang jadi alasan kuat para buruh meninggal dunia.

Piala Dunia Perlakuan Pekerja dari Atasan yang Tidak Baik

Perlakuan sistem buruh pada para pekerja ini memberikan dampak nama Qatar yang kembali tercoreng. Bahkan maskot Piala Dunia 2022 sampai dianggap sebagai Casper, atau tokoh hantu di film kartun.

Sosok hantu itu adalah korban yang meninggal dunia akibat tekanan selama proses pengerjaan stadion.

Padahal Qatar adalah negara kaya raya begitu juga dana dari FIFA untuk pembanunan fasilitas harusnya bisa tersalurkan dengan baik. Sejauh ini tidak ada kabar lanjutan bagaimana nasib para korban tersebut.

Pertandingan Piala Dunia FIFA 2022 yang berdarah akan menjadi satu fakta menarik. Wajar jika penuh kontroversi sebagai tuan rumah karena Qatar adalah negara Timur Tengah pertama yang jadi tuan rumah.

Pada Piala Dunia perlakuan pekerja yang mendapatkan tekanan dan upah buruk ini sudah tersebar sejak lama. Qatar juga sudah mengkonfirmasi ada perusahaan yang melakukan praktik ilegal atas pekerja buruh mereka hingga meninggal.

Jika di bandingkan dengan yang lain, situs Ekingsindo jauh lebih baik untuk di pilih sebagai agen betting online. Selain karena kualitas dan sistem keamanan teruji, situs Ekingsindo juga memiliki promo welcome bonus 50% sports.

Baca Juga : Piala Dunia Pendinginan Stadion Qatar Gunakan Teknologi Mutakhir

Leave a Reply